sumber :http://sandrodwicahyo.blog.esaunggul.ac.id/protocol-jaringan/
Protocol Jaringan
Apa itu Protokol Jaringan
Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah
jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam
komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu
jaringan komputer,
terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang
berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu
yang mampu menerima dan mengirim. Untuk
berkomunikasi mengirim dan menerima
antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah
pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol
adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data.
Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan
terjadinya komunikasi. Elemen-elemen penting daripada protokol adalah :
syntax, semantics dan timing.
- Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang
mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai
contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit
pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima
dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
- Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
- Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan
data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai
contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik
(Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps,
maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan
akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
Setiap jenis
topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal
protokol Ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol
Token-Ring. Protokol standard
komunikasi data yang menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah:
Model Referensi OSI
(Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan
sedunia ISO (International Standard Organization). Menurut OSI
komunikasi antara dua komponen dalam jaringan memerlukan
7 lapisan,
mulai dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman
datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data dalam bentuk sinyal
listrik di-transmisikan melalui
media komunikasi.
Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol
Model Referensi TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini
merupakan penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan
lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya 5 lapisan. Perbandingan kedua
protokol ini disajikan pada gambar berikut:
GAMBAR: OSI vs TCP/IP
Fungsi utama masing-masing lapisan OSI disajikan dalam tabel berikut ini:
Lapisan
|
Fungsi Lapisan
|
Application (Aplikasi) |
Lapisan yang menangani program aplikasi
yang digunakan oleh user dalam mengirim/menerima data, misalnya program
e-mail, Messenger, Browser, dsb |
Presentation (Presentasi) |
Lapisan ini melakukan presentasi data, perubahan format agar terjadi kesesuaian antara pengirim dan penerima |
Session (Sessi) |
Lapisan ini yang membuka koneksi antara dua
komponen yang berkomunikasi, menjaga koneksi selama komunikasi
berlangsung dan memutuskan-nya ketika selesai |
Transport (Transport) |
Lapisan ini yang menjamin pengiriman data dari satu komponen ke komponen lainnya yang berkomunikasi |
Network (Jaringan) |
Lapisan yang mengatur rute dari paket data melalui jaringan, sehingga paket ini bisa sampai ke tujuan |
Data Link (Sambung Data) |
Lapisan yang menjamin paket-paket data terbebas dari kesalahan ketika disampaikan ke penerima |
Physical (Fisik) |
Lapisan yang menangani medium fisik / koneksi listrik yang menghubungkan dua komponen yang berkomunikasi. |
Fungsi utama masing-masing lapisan TCP/IP disajikan dalam tabel berikut ini:
Lapisan
|
Fungsi Lapisan
|
Physical (Fisik) |
Lapisan yang menangani antarmuka antara
medium transmisi dengan peralatan. Karakteristik fisik, seperti medium,
bentuk signal, kecepatan signal, ditentukan pada lapisan ini. |
Network Access (Jaringan) |
Lapisan ini menangani rute data dan akses
antara dua komputer yang saling berkomunikasi dalam jaringan yang sama.
Lapisan ini juga memeriksa alamat penerima data, menetapkan prioritas
pengiriman. |
Internet |
Lapisan ini menangani rute data dan akses
antara dua komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang berbeda.
Lapisan ini menggunakan protokol Internet untuk memilih rute data dalam
jaringan yang beragam. |
Transport |
Lapisan yang menjamin reliabilitas
pengiriman paket-paket data, serta mengatur urutan paket tersebut.
Protokol TCP digunakan pada lapisan ini. |
Application (Aplikasi) |
Lapisan ini menangani berbagai aplikasi yang akan menggunakan jaringan. |
Protokol TCP/IP mengenali tiap terminal dalam jaringan melalui nomer
IP (IP number),
setiap komputer harus memiliki nomer IP yang berbeda. Nomer IP dewasa
ini menggunakan bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian
masing-masing 8 bit, sebagai contoh dalam jaringan intranet biasa
digunakan nomer IP untuk satu komputer sebagai berikut : 192.168.1.10,
dan pada jaringan yang sama nomer IP komputer lainnya adalah :
192.168.1.15, dan sebagainya.
Selain kedua protokol diatas dikenal pula protokol
akses media, protokol
antar jaringan, dan protokol
transport data. Protokol akses media adalah protokol pada lapisan fisik dan
lapisan data-link, mengatur bagaimana data disalurkan pada media fisik dan bagaimana data diakses dari
media fisik. Protokol akses media yang terkenal adalah
protokol ethernet yang biasa disebut sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection) dan
Token-Ring. CSMA/CD mengatur data pada
topologi bus dan topologi star. Token-Ring mengatur data pada topologi ring yang menggunakan
media kabel koaksial, pada topologi ring dengan kabel serat optik digunakan
protokol FDDI (Fiber Distributed Data Interface).
CSMA/CD yang di-standarisasi sebagai IEEE 802.3 memiliki prinsip kerja sebagai berikut:
- Terminal yang akan mengirim data melalui media harus memeriksa media
apakah dalam keadaan sibuk (ada yang pakai) atau tidak (carrier sense).
- Bila tidak sibuk maka segera kirim data melalui media
- Bila sibuk maka terminal harus terus mendengarkan (memeriksa) berulang-kali hingga tidak sibuk.
- Bila karena suatu hal terjadi tabrakan (dua terminal secara
bersamaan mendeteksi media pada keadaan tidak sibuk, keduanya mengirim
data pada saat yang sama), maka sinyal gangguan akan dikirim ke semua
terminal (collision detection), dan kedua terminal yang bertabrakan akan
di-stop untuk mengirim data sementara waktu.
- Setelah sinyal gangguan berlalu beberapa saat maka terminal dapat mulai berlomba untuk mendapatkan media.
Token-Ring adalah
protokol akses media pada topologi cincin yang distandarisasi sebagai
IEEE 802.5. Token adalah sebuah frame data kecil yang dialirkan
(sirkulasi) satu-arah ke semua terminal dalam jaringan cincin. Prinsip
kerjanya sebagai berikut:
- Terminal yang akan mengirim data harus menunggu untuk mendeteksi adanya token yang melintas pada koneksi-nya.
- Ketika ada token, dan token ini bebas, maka terminal ini akan
mengubah bit token menjadi terpakai kemudian menyertakan frame data
untuk di-sirkulasi dalam jaringan.
- Setiap terminal akan memeriksa: apakah data yang dibawa token ini
adalah untuknya atau bukan. Apabila frame data ini bukan untuknya maka
frame diteruskan ke terminal berikutnya.
- Apabila frame data ini untuknya maka data akan diambil kemudian bit token diubah menjadi bebas (kosong).
- Apabila token dan frame data tidak ada yang mengambil-nya maka token
akan dibebaskan pada saat melintas kembali ke terminal pengirim.
Standarisasi Protokol Jaringan
GAMBAR Protokol Standar dan Non Standar
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan
pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat
komunikasi dan menjadi jaminan interoperabilitas data dalam proses
komunikasi.
Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2 kategori yakni
kategori de facto (konvensi) dan de jure (secara hukum atau regulasi).
Di bawah ini adalah beberapa organisasi yang
concern dengan perkembangan standar teknologi telekomunikasi dan data internasional maupun dari Amerika.
Selain itu terdapat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah
seperti Frame Relay Forum dan ATM Forum. Kemudian ada pula organisasi
yang berfungsi sebagai agen regulasi, misalnya Federal Communications
Commision (FCC).
Pentingnya standarisasi adalah untuk menjamin interoperabilitas antar
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. Gambar berikut
mengilustrasikan pentingnya standarisasi protokol. Gambar a menunjukkan
protokol tanpa standarisasi dan gambar b protokol dengan standarisasi.
Baca Artikel Lain:
Jaringan Komunikasi Data
Model Referensi OSI
GAMBAR: Model Referensi OSI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer,
diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai fihak.
Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk
berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang
dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi
interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang
menangani masalah standarisasi ISO (
International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (
Open System Interconnection).
Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi
haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan
protokolnya. Berikut deskripsi Model referensi OSI:
- Sebuah Model Layer
- Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu untuk mensukseskan komunikasi data
- Setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya
- Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya
- Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak bergantung pada lapisan lainnya
ISO (
International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai
OSI (
Open System Interconnected)
Reference Model.
Terdiri atas 7
layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi.
Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda,
masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer
tersebut.
Ke-7 layer bekerja dari layer teratas menuju kebawah bawah sesuai urutan :
aplication, presentation, session, transport, network, data-link, dan
physical. Ke-7 layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :
- Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.
- Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
- Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan standar protokol secara internasional.
- Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos antarmuka layer.
- Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer
sebaiknya sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.
Secara sederhana ketujuh lapis model OSI dapat digambarkan pada
gambar di atas, dan ilustrasi mengeni lingkungan OSI dapat dilihat pada
gambar dibawah.
GAMBAR: Lapisan-Lapisan OSI
Model OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link
(lapisan 2), network (lapisan 3), transport (lapisan 4), session
(lapisan 5), presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7). Pada
Gambar 3.3, Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat
pada proses pengiriman pesan/message dari Device A ke Device B. Terlihat
bahwa perjalanan message dari A ke B melewati banyak intermediasi node.
Intermediasi node ini biasanya hanya melibatkan tiga lapisan pertama
model OSI saja.
Jadi dengan demikian para disainer hardware dan jaringan dapat lebih
paham dan flexibel dalam membuat suatu sistem sehingga fungsi setiap
mesin dapat ber-interoperasi (interoperbility) satu sama lain.
Setiap mesin/komputer hanya dapat memanfaatkan service lapisan yang
terdapat tepat di lapisan bawahnya. Contoh: Lapisan 3 menggunakan
service yang disediakan oleh lapisan 2 dan menyediakan service untuk
lapisan 4.
Proses peer-to-peer
Bila dua mesin/komputer berinteraksi melakukan proses harus mematuhi
aturan dan konvensi yang disebut protokol. Proses yang terjadi pada
setiap mesin pada lapisan tertentu disebut
peer-to-peer processes (proses
peer-to-peer). Jadi dengan demikian jika 2 mesin akan dapat
berkomunikasi jika pada lapisan tertentu menggunakan protokol yang sama.
Dilihat pada gambar 3.3,
message atau pesan yang dikirim oleh
device A menuju device B harus melalui lapisan-lapisan yang paling atas
menuju lapisan bawah berikutnya sampai lapisan terbawah kemudian kembali
menuju lapisan yang lebih tinggi dan seterusnya melewati lapisan tepat
diatasnya. Pesan-pesan yang dikirim adalah berupa informasi yang
dibentuk dalam paketpaket di mana pada layer tepat di bawahnya informasi
tersebut “dibungkus”. Jadi pada sisi penerima informasi yang sampai
berupa paket-paket yang telah “dibuka” bungkusannya dan direkonstruksi
kembali.
GAMBAR: Pertukaran Data dengan Model OSI
Antarmuka antara lapisan terdekat
Pada saat pengiriman dan penerimaan pesan, lapisan memerlukan
antarmuka dengan lapisan atas dan bawahnya yang berdekatan. Sepanjang
sebuah lapisan menyediakan layanan yang dimaksud pada layer tepat di
atas atau di bawahnya, dapat diimplementasikan fungsi yang termodifikasi
atau diganti tanpa memerlukan perubahan di seluruh lapisan.
Pengorganisasian lapisan
Tujuh lapisan yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub-kelompok (
subgroups). Lapisan 1, 2 dan 3 adalah
network support layer (lapisan-lapisan pendukung jaringan). Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan
user support layer (lapisan-lapisan
pendukung pengguna). Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya
adalah lapisan yang menghubungkan 2 subgroup sehingga lapisan
user support layer dapat “mengerti” pesan yang dikirim
network support layer.
Gambar terakhir ini memperlihatkan seluruh lapisan OSI dengan dimulai pada lapisan 7 yang merupakan data asli.
Lapisan – Lapisan Menurut OSI
1. Lapisan Fisik
Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.
Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream
dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi
mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya.
Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini
adalah:
- Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.
- Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu
menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana
mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
- Data rate (laju data).
- Sinkronisasi bit.
- Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-multipoint configuration.
- Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
- Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.
Gambar 3.5 Lapisan Fisik / Physical Lyer
2. Lapisan Data-Link
Pengiriman data melintasi jaringan fisik. Lapisan data link berfungsi
mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data
mentah menjadi link yang reliabel. Lapisan ini menjamin informasi bebas
error untuk ke lapisan di atasnya.
Gambar 3.6 Lapisan Data Link
Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
- Framing. Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
- Physical addressing. Jika frame-frame
didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan
menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim
dan/atau penerima.
- Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
- Error control. Data link menambah reliabilitas
lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi
frame-frame yang gagal terkirim.
- Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi
dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang
mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
3. Lapisan Network
Hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi.
Pengalamatan dan pengiriman data. Lapisan network bertanggung jawab
untuk pengiriman paket dengan konsep
source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:
- Logical addressing. Bila pada lapisan data link
diimplementasikan physical addressing untuk penangan
pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network
problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan
antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address
ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
- Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung
sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/perutean.
Sehingga paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari
jaringan tertentu menuju device lain pada jaringan yang lain.
Gambar 3.7 Lapisan Network
4. Lapisan Transport
Menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan. Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman
source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
- Sevice-point addressing. Komputer sering
menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam
saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya
menangani pengiriman/delivery source-to-destination dari computer yang
satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery
jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message
yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi
yang disebut service point address atau port address.
- Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi
dalam segmen-segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence
number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk
merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi
message yang utuh.
- Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
- Flow control. Seperti halnya lapisan data link,
lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control).
Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk
end-to-end.
- Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
Gambar 3.8 Lapisan Transport
5. Lapisan Sesi
Hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi. Layanan yang diberikan
oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk
beberapa proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog
controller. Tanggung jawab spesifik:
- Dialog control.
- Sinkronisasi
Gambar 3.9 Lapisan Sesi
6. Lapisan Presentasi
Rutin standard mempresentasikan data. Presentation layer lebih
cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung jawab spesifik:
- Translasi
- Enkripsi
- Kompresi
Gambar 3.10 Lapisan Presentasi
7. Lapisan Aplikasi
interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan
yang diakses. Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia
dengan perangkat lunak/software aplikasi.
Gambar 3.11 Lapisan Aplikasi
Setiap layer menyediakan layanan bagi layer yang ada di atasnya, dan membutuhkan layanan dari layer di bawahnya.
Gambar 3.12 Hubungan antara satu lapisan dengan lainnya
Model Referensi TCP/IP
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
TCP/IP dikembangkan sebelum
model OSI ada. Namun demikian
lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan
lapisan-lapisan OSI.
Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data
link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada
TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat
pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP
mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP)
dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan
ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP),
namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada
lapisan ini.
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP lima lapis
- Physical Layer. Pada lapisan ini TCP/IP tidak
mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua
standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan
karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema
pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang
terhubung ke network
- Data Link Layer. Berkaitan dengan logical-interface
diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau
defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang menggabungkan
lapisan ini dengan lapisan fisik sehingga kedua lapisan ini dianggap
sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap hanya terdiri dari empat
lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.
- Network Layer Internet Protocol (IP). Berkaitan
dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan pengiriman paket
elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan
lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan
fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan). Pada lapisan ini
TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP,
ARP dan IGMP.
- Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteffort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut datagram.
- Address Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamatfisik (Physical address).
- Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP
membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia sudah tahu alamat
fiskinya. Ini berlaku pada saat host baru terkoneksi ke jaringan.
- Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP
adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway
untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host
pengirim.Internet
- Group Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepasa kelompok/group penerima.
- Transport Layer. Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP
- User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol
process-to-process yang menambahakan hanya alamat port, check-sum error
control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
- Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan
layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP juga dikatakan
protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya
TCP bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end
harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal
mengirimkan data. (Connection Oriented)
- Application Layer. Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http, dll.
GAMBAR: Protocol Data Unit (PDU) pada arsitektur TCP/IP
Untuk mengontrol operasi pertukaran data, informasi kontrol serta
data user harus ditransmisikan, sebagaimana digambarkan pada gambar di
bawah. Dapat dikatakan bahwa proses pengiriman menggerakkan satu blok
data dan meneruskannya ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi
bagian-bagian kecil agar mudah disusun. Untuk setiap bagian-bagian kecil
ini, TCP menyisipkan informasi kontrol yang disebut sebagai TCP header,
yang akhirnya membentuk segmen TCP. Informasi kontrol dipergunakan oleh
pasangan (peer) entiti protokol TCP pada host lainnya. Contoh item-item
yang termasuk dalam header ini adalah sebagai berikut:
- Destination port: saat entiti penerima TCP menerima segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut dikirimkan.
- Sequence number: TCP memberikan nomor yang dikirim
secara bertahap ke port tujuan, sehingga jika destination menerima tidak
sesuai dengan urutannya, maka entiti destination akan meminta untuk
dikirim kembali.
- Checksum: pada pengiriman segmen TCP diikutkan pula
suatu kode yang yang disebut dengan segment remainder. Remainder TCP
yang diterima akan dikalkulasi dan dibandingkan hasilnya dengan kode
yang datang. Jika terjadi ketidasesuaian, berarti telah terjadi
kesalahan transmisi.
TCP/IP Protocol Suite
GAMBAR: TCP/IP Protocol Suite
Gambar di samping ini menunjukkan posisi beberapa protokol kunci yang
umumnya diterapkan sebagai bagian dari suite protokol TCP/IP.
Pada bagian ini akan dibahas beberapa aplikasi yang disediakan oleh
protokol TCP/IP. Aplikasi yang disediakan protokol TCP/IP sangat banyak
dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga kriteria pemilihan
ditentukan oleh penting atau tidaknya aplikasi tersebut atau sering atau
tidaknya aplikasi tersebut digunakan sehari-hari.
Bagian ini akan menerangkan secara ringkas sekali untuk
memperkenalkan protokol TCP/IP yang berada pada lapisan teratas. Untuk
seterusnya kita disebut sebagai protokol aplikasi. Protokol-protokol
pada lapisan ini mempunyai perbedaan command syntax untuk berbagai ragam
sistem operasi yang ada saat ini dan mendukung Protokol TCP/IP. Seperti
Microsoft Windows 9x/2000,/XP Linux, Unix/Solaris, Novell dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu dalam modul ini tidak dipelajari secara
spesifik yang berasosiasi pada sistem operasinya.
Aplikasi Protokol TCP/IP (FTP-TFTP-Telnet-SMTP)
1. File Transfer Protocol (FTP)
FTP menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan file. TCP
dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan
garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses
file dan directory secara interaktif, diantaranya:
- Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal.
- Menganti nama dan menghapus file
- Transfer file dari host remote ke lokal (download)
- Transfer file dari host lokal ke remote (upload)
2. Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
File-transfer-protocol menggunakan TCP untuk mendapatkan
komunikasi dalam jaringan yang dapat diandalkan. Jika jaringan sudah
cukup dapat diandalkan, seperti umumnya pada jaringan LAN maka dapat
dipergunakan
file-transfer-protocol yang lebih sederhana, yaitu dapat digunakan
user-datagram-protocol (UDP) untuk mendasari protocol transport
(host-to-host). Sebagai contoh
file-transfer-protocol yang menggunakan UDP adalah
trivial-file-transfer-protocol (TFTP).
3. Terminal Emulation (TELNET)
Protokol TELNET dipakai untuk menyamai seperti terminal yang terkoneksi untuk
host secara
remote (berjauhan). Prinsip kerjanya menggunakan TCP sebagai protokol
transport untuk mengirimkan informasi dari keyboard pada user menuju
remote-host serta menampilkan informasi dari
remote-host ke
workstation pada user.
Untuk menjalankan proses TELNET maka digunakan komponen TELNET untuk
client yang dijalankan pada
workstation (user) dan
server TELNET yang dijalankan pada
host.
4. Mail Service (SMTP)
Komunikasi dengan
e-mail mungkin saat ini merupakan salah
satu aplikasi yang paling luas dipakai pada internet. Ada beberapa
protokol yang dapat digunakan untuk melayani transfer
e-mail, tetapi yang paling umum digunakan adalah
Simplemail-transfer-protocol (SMTP).
SMTP mampu menangani pesan berupa teks kode ASCII yang akan dikirimkan kedalam kotak surat (
mail-boxes) pada host TCP/IP yang telah ditentukan untuk melayani e-mail.
Mekanisme SMTP: dimana user yang ingin mengirimkan
e-mail berinteraksi dengan
mail-system lokal lewat komponen
user agent (UA) pada
mail-system.
E-mail yang akan dikirim terlebih dahulu disimpan sementara dalam
outgoing-mail-box, selanjutnya SMTP pengirim memproses
e-mail pada yang dikumpulkan pada
outgoing-mail-box secara periodik. Jika pengirim SMTP menemukan
e-mail pada
outging-mail-box, maka secara langsung akan membuat koneksi TCP dengan
host yang dituju untuk mengirimkan
e-mail. Penerima SMTP dalam proses sebagai tujuan yang harus meneima koneksi TCP, selanjutnya
e-mail dikirim pada koneksi ini. Pada penerima SMTP ini
e-mail disimpan dalam
host tujuan pada masing-masing
mail-box sesuai dengan alamat tujuan. Jika
mail-box dengan nama yang tidak sesuai dengan nama
mail-box yang ada pada host tujuan, maka
email dikirim kembali yang menunjukkan
mail-box tidak ada.
Alamat
e-mail yang dipakai pada SMTP menggunakan standar RFC 882, dan informasi yang dikirim ditambahkan beberapa
header yang sering disebut dengan “882 headers”. Contoh alamat
e-mail misalnya :
fulan@yahoo.com
teks sebelum simbol @ adalah nama
mail-box, sedangkan teks sesudah simbol @ adalah nama
host, jadi pada alamat e-mail
fulan@yahoo.com berarti nama
mail-box adalah
fulan yang terdapat pada
host yahoo.com. Jika
mail-box menggunakan karakter atau simbol khusus (misalnya tanda %), maka nama
mail-box diberikan untuk encoding khusus agar SMTP dapat menggunakan sebagai
mailgateway.
Protokol SMTP menginginkan host tujuan yang akan menerima
e-mail dalam keadaan
on-line, jika tidak maka hubungan TCP dengan
host tujuan tidak dapat dilakukan. Pada sistem jaringan komputer maka
host SMTP selalu dalam keadaan
on dan tersambung ke jaringan, sedangkan
workstation yang berada pada user dapat berinteraksi dengan
host SMTP untuk membaca atau mengirim
e-mail menggunakan
client/server-mail-protocol, contohnya
post-office-protocol versi 3 sesuai yang dijabarkan dalam RFC 1460, atau yang sering disebut POP3.
Jika ingin mengirimkan
e-mail lewat SMTP dengan informasi
yang berisi bermacam-macam format data (tidak hanya teks saja) maka
dapat digunakan sistem pengkodean agar data tersebut menjadi teks dengan
program UUCODE, kemudian penerima SMTP yang menerima
e-mail dapat
mengkodekan kembali untuk merubah teks agar sesuai dengan format
sebelumnya menggunakan program UUDECODE. Cara lain yang dapat dipakai
untuk mengirimkan informasi
non-teks adalah dengan menggunakan protokol
Multipurpose-internet-mail-extension (MIME). MIME dijabarkan dalam RFC 1521, 1522 & 1563.
Pada saat ini untuk menggunakan fasilitas MIME tidak akan menyulitkan
pemakai karena pada beberapa aplikasi e-mail telah dilengkapi dengan
fasilitas pengkodean MIME, seperti pada aplikasi e-mail pada Netscape
Composer, Microsoft Outlook, Eudora, dll.
Aplikasi Protokol TCP/IP (DNS-NFS-SNMP-Gopher)
1. Domain Name System
Pada contoh pengiriman SMTP yang telah dibahas sebelumnya maka pada nama host digunakan nama mesin dan tidak lagi
IP address (nomer mesin) sebagai penyimpan
mailbox. Pada umumnya user lebih mudah mengingat nama daripada
IP address.
Pada saat ini IP address merupakan nama host yang terdisi dari
kombinasi angka sebanyak 32-bit, yaitu terdiri dari 4 x 8-bit, oleh
karena itu disebut IPv4, dan saat ini sedang dilakukan studi mengenai
penggunaan IPv6 atau disebut IPng
(IP next generation).
Program aplikasi yang berjalan dengan protokol TCP/IP menggunakan
IP address yang menjadi masalah bagi kebanyakan orang untuk mengingat kombinasi
IP address yang
terdiri dari 4 angka, oleh karena itu diperlukan sebuah service
aplikasi yang berfungsi untuk menerjemahkan IP address 32-bit menjadi
sebuah simbol nama. Proses penterjemahan IP address ke sebuah simbol
nama dan sebaliknya dikerjakan oleh DNS
(domain name system).
Sistem DNS bekerja berdasarkan kepada database nama-nama host atau yang sering disebut
name-server, dan jika diberikan nama host maka DNS akan menterjemahkan ke
IP address, dan jika diberikan
IP address DNS dapat menterjemahkan kedalam nama host atau yang sering disebut
pointer-queries, yang berarti jika diberikan
IP address DNS dapat mengembalikan ke nama host yang terdaftar sebagai
IP address tersebut.
2. Network File System (NFS)
NFS adalah suatu protokol yang dipakai untuk mengoperasikan suatu
host agar dapat bekerja sebagai penyedia file, yang awalnya dikembangkan
oleh
SUN Microsystems dan kemudian dipakai oelh berbagai
sistem operasi jaringan, misalnya Novell, Linux, dll. Bila protokol ini
dijalankan pada sebuah komputer maka akan memungkinkan mengirimkan file
termasuk file sistem operasi kepada client, dengan demikian host yang
menjadi
client NFS dapat memiliki berbagai sistem operasi.
3. Simple Network Management Protocol (SNMP)
SNMP merupakan sistem yang dipergunakan untuk mengelola dan memonitor
jaringan TCP/IP. Pada gambar dibawah ditunjukkan bahwa SNMP manager
adalah suatu host khusus dalam jaringan yang dapat dipergunakan untuk
mengirimkan pertanyaan yang berkisar untuk manajemen jaringan kepada
host/node yang lain.
4. Gopher
Aplikasi ini menyediakan database berupa dokumen (text base) yang
dapat diakses. Dokumen-dokumen yang sejenis dikelompokkan dalam satu
direktori dan disusun secara hirarki dari yang paling umum sampai yang
paling khusus. Dokumendokumen seperti jurnal-jurnal, abstrak, makalah
maupun karya-karya tulis lainnya biasanya dimasukkan dalam database
gopher. Mesin yang menjadi server database ini dapat dihubungkan satu
sama lain sehingga membentuk suatu sistem database server yang
terdistribusi.
Sistem database yang terdistribusi ini memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan sistem database yang terpusat. Dengan sistem ini,
masing-masing sumber data dapat mengolah sendiri data yang dimilikinya.
Penambahan data baru, up-date data yang telah lama dsb. dapat dilakukan
oleh masing-masing sumber. Apa yang harus dilakukan hanyalah koordinasi
dalam menciptakan link. Jika terjadi masalah teknis pada suatu sumber
data, maka sumber data yang lain tidak akan terganggu. Hal ini jelas
berbeda dengan sistem data terpusat, dimana seluruh sumber data
mengirimkan datanya terlebih dahulu untuk dikumpulkan di pusat. Demikian
juga bila ada penambahan data, prosesnya juga lebih panjang. Yang
paling fatal, jika terjadi masalah teknis di pusat data tersebut, maka
seluruh data tidak dapat diakses. Saat ini, gopher jarang digunakan
orang karena keterbatasannya yang hanya menampilkan data berupa teks.
Hal ini terjadi sejak aplikasi
world-wide-web (WWW) mulai terkenal.
Aplikasi Protokol TCP/IP (WWW, Archie, Wais, Fax Internet)
1. World Wide Web
Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni
penyediaan database yang dapat diakses tidak hanya berupa text, namun
dapat berupa gambar/image, suara, video. penyajiannya pun dapat
dilakukan secara
live. Dengan demikian, jenis informasi yang
dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang
lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi
hypertext. Karena itu, protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama
Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
Dibandingkan gopher, Web lebih fleksibel dalam membuat link ke
dokumen maupun tempat yang lain. Kita dapat membuat link ke
dokumen/tempat lain pada setiap kata yang ada pada database maupun
gambar. Untuk menjalankan program HTTP Daemon. Program ini mengatur
akses database dari client, mengirimkan text database dalam bahasa
Hypertext Mark-up Language (HTML).
Di sisi client, ada program browser yang menampilkan database yang
diakses tadi dan menterjemahkan text dalam bentuk HTML tadi ke bentuk
yang standard. Dua program yang paling terkenal sebagai Web Browser
adalah Netscape dan Internet Explorer.
2. Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di
seluruh dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui
lokasi di mana file yang kita cari berada. Namun jika kita belum
mengetahui di mana file yang kita cari berada, kita memerlukan aplikasi
untuk membantu kita mencari di mana file tersebut berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie
secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan
mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server
tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub
direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang
berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie
Server. Jika ada
query ke Archie Server yang menanyakan suatu
file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh jawaban
yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah
alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut
dalam struktur direktori.
Dengan Demikian, user yang mencari suatu file dapat langsung
melakukan transfer file ke alamat-alamat tersebut. Biasanya, setiap
negara memiliki satu Archie Server yang secara berkala mengumpulkan
informasi daftar file dari seluruh FTP site utama yang ada pada negara
tersebut.
3. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS merupakan salah satu servis pada internet yang memungkinkan kita
mencari melalaui materi yang terindeks dan menemukan dokumen/artikel
berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan
layanan untuk mencari artikel yang berisi kata-kata kunci yang kita
ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen
dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index
dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan
dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan
hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan.
Karena kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita
ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi
skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan
mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi
kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan kata
yang diajukannya.
Saat ini, layanan yang memberikan kemudahan untuk mencari dokumen
berdasarkan isisnya tersebut telah dapat diakses melalaui World Wide
Web. WWW Browser yang ada sekarang pada umumnya telah dilengkapi dengan
toolbar yang
menghubungkan client dengan Server penyedia akses pencarian data
tersebut. Dengan menghubungi server ini melalaui aplikasi WWW, kita
dapat mencari dokumen yang mengandung kata-kata kunci. Hasil pencarian
ditampilkan berupa sejumlah
link ke server yang mungkin memiliki dokumen yang kita cari, beserta sedikit abstrak mengenai dokumen tersebut.
4. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui
telepon saat ini hampir dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway
Internet FAX, pengiriman FAX dapat dilakukan melalaui e-mail. Gateway
akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan menghubungi mesin FAX
tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja, akses untuk
ini terbatas (private).
Aplikasi Protokol TCP/IP (Talk, IRC, Teleconference, Netowork Security)
1. Talk (percakapan) Antar Pemakai
Melalui internet, kita dapat melakukan
talk dengan bantuan
keyboard. Aplikasi talk pada mesin UNIX memungkinkan percakapan antara 2
user. User dapat berada pada mesin yang sama ataupun berbeda.
Bila perintah
talk <nama user> sudah diberikan mana
akan ditampilkan pesan bahwa user sedang menunggu respon dari user yang
dituju. Selanjutnya jika user mengetahui ada user lain yang sedang
mengajak talk maka user dapat menjawab dengan perintah
talk <nama user yang memanggil>. Selanjutnya kedua user akan dapat memulai
talk ditandai dengan layar yang dibagi pada bagian user yang memanggil dan user yang dipanggil.
2. Internet Relay Chat (IRC)
Beberapa server juga menyediakan layanan untuk percakapan multiuser. Setiap user mendapat suatu
nickname (nama
panggilan) dan dapat bercakap-cakap sebagaimana layaknya beberapa orang
bercakap-cakap. Pesan dari tiap user ditandai dengan nama panggilannya,
sehingga jalannya percakapan dapat dimengerti oleh seluruh user yang
tergabung dalam kanal percakapan yang sama. Uniknya, IRC menyambungkan
beberapa server sekaligus, dimana suatu kanal pada suatu IRC server juga
dihubungkan dengan kanal yang sama pada server yang lain.
3. Audio/Video Teleconference
Untuk menjalankan aplikasi-aplikasi ini, dibutuhkan bandwidh
komunikasi yang relatif besar karena trafik data pada aplikasi ini cukup
besar. Percakapan audio visual, sebagaimana percakapan melalui
keyboard, juga dapat dilakukan antar dua pihak maupun lebih dari dua.
Peralatan yang dibutuhkan untuk pengiriman gambar dan suara adalah video
camera dan audio card berikut microphone. Sedangkan untuk penerimaan,
cukup dengan monitor dan penambahan speaker pada audio card.
Sebagai aplikasi yang bersifat real-time, aplikasi video/audio
conference ini sangat sensitif terhadap delay. Oleh karena itu, aplikasi
ini baru dapat berjalan dengan baik jika kita memiliki infrastruktur
jaringan telekomunikasi yang dapat memberikan kecepatan dan bandwidth
komunikasi yang cukup.
4. Network Security (Firewall & Proxy)
Integrasi LAN dengan LAN atau LAN dengan WAN biasanya melibatkan
router atau gateway ebagai penghubung antara satu LAN dengan LAN lainnya
atau dengan WAN. Biasanya akses dari dua arah bisa berlangsung tanpa
ada proses filtering.
Jika kita tinjau sistem jaringan yang lebih besar seperti Internet,
kemudahaan akses ini mempunyai dampak yang lain. Dengan tersambungnya
LAN suatu perusahaan ke Internet, maka seluruh komputer yang tersambung
pada LAN tersebut akan dapat mengakses Internet. Namun hal ini juga
berarti bahwa seluruh komputer yang ada di Internet (= seluruh dunia)
dapat pula mengakses komputer yang ada di LAN perusahaan. Kondisi
demikian dapat menimbulkan masalah-masalah keamanan data atau pencurian
informasi karena adanya kemungkinan penggunaan akses secara tidak sah.
Hal ini tentu saja tidak diinginkan, mengingat informasi yang termasuk
“rahasia perusahaan” merupakan informasi yang tidak boleh diketahui oleh
pesaing-pesaing perusahaan. Selain itu, kerusakan file-file yang berisi
data penting perusahaan yang disebabkan oleh perbuatan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab dapat pula melumpuhkan operasional perusahaan.
Untuk mengatasi hal ini, akses dari jaringan luar ke jaringan internal perusahaan perlu dibatasi. Untuk itu digunakan konsep
Firewall yang
menggunakan suatu komputer sebagai pemisah jaringan internal dan
jaringan publik/Internet. Kondisi yang paling aman adalah menutup akses
antara kedua jaringan, yakni dengan meniadakan fungsi
ip forwarding pada
komputer gateway yang memisahkan jaringan internal dan jaringan
Internet tadi. Namun demikian, hal ini juga berarti tertutupnya akses ke
Internet bagi seluruh komputer yang ada di LAN internal. Untuk itu,
komputer yang berfungsi sebagai
Firewall juga menyediakan fungsi khusus yang disebut dengan proxy
Aplikasi Protokol TCP/IP (SMS, WAP, Troubleshooting TCP/IP, Diagnostic Tools)
1. Short Message Service (SMS)
Aplikasi TCP/IP telah berkembang pula kepada aplikasi yang dikhususkan bagi terminal
wireless yaitu suatu aplikasi khsus untuk ponsel, contohnya SMS dan WAP. Penggunaan ponsel hanya untuk berbicara seperti telepon biasa (
fixed phone),
padahal kemampuan ponsel sebenar-nya lebih dari itu. Saat ini hampir
semua jenis ponsel GSM sudah bisa mengirim dan menerima pesan singkat
(SMS), yang kemam-puannya setara dengan
pager.
SMS dapat mengirim dan menerima sebanyak 160 karakter untuk
setiap pesannya, atau 70 karakter jika memakai karakter Arab atau Cina.
Fasilitas SMS bersifat lebih pribadi, dibandingkan dengan menghubungi
operator
pager. Kendalanya mungkin hanya masalah operasioanal,
misalkan untuk mengirimkan pesan dari ponsel lebih sulit dari pada jika
mengirimkan pesan dari Website penyedia layanan SMS. Prosedur
operasional tiap-tiap ponsel berlainan, terutama jika berbeda merk, dan
pada umumnya prosedur ini cukup rumit bagi orang awam. Karakter yang
dikirimkan terbatas, jauh lebih kecil dari yang dapat dikirimkan oleh
e-mail
Perkembangan Internet tentunya juga sangat mempengaruhi perkembangan
ponsel, dimana sudah banyak ada website yang memberikan fasilitas
pengiriman SMS dari Internet. Bahkan di banyak website, fasilitas
pe-ngiriman SMS bersifat gratis seperti
Astaga, Unimobile, ioBox, serta
Winbox. Sehingga
setiap orang, baik yang mempunyai ponsel maupun tidak, bisa mendaftar
dan setelah itu mengirimkan SMS dengan mudah dan cepat. Selain
pengiriman SMS, di Interent juga menyediakan fasilitas pengiriman e-mail
ke SMS. Berbeda dengan pengiriman SMS biasa, kebanyakan fasilitas
e-mail ke SMS ini bersifat komersial, dimana pemakai harus membayar
sejumlah biaya untuk bisa menggunakan fasilitas ini. Dan pihak yang
membayar adalah penerima SMS dari e-mail tersebut atau pemilik ponsel.
2. Wireless Aplication Protocol (WAP)
Dalam waktu dekat WAP menjadi bagian dari gaya hidup modern yang merupakan trend e-business mendatang, seperti untuk belanja
on-line maupun
melihat informasi tagihan telephone, listrik, PDAM, saldo rekening di
bank, dll. Dengan layanan WAP, maka seorang pemakai dapat mengakses
berbagai informasi langsung dari internet, seperti membaca e-mail,
browsing dan sekaligus mengakses SMS.
WAP sebenarnya merupakan standar yang dibangun oleh
Unwire Planet, Motorola, Nokia dan
Ericson dalam membangun standar media komunikasi bergerak generasi mendatang yang disebut dengan
wireless-content-delivery (WCD).
Ponsel WAP yang merupakan terminal mobile (client) dilengkapi dengan
microbrowser untuk mengakses website yang ditulis dengan bahasa
wireless-markup language (WML), client WAP berkomunikasi dengan server
yang disebut gateway WAP. Gateway ini berada diantara operator Ponsel
dan Internet, dan selanjutnya server WAP ini menangani interface antara
dua set protokol yaitu wireles (WAP) dan wireline (TCP/IP).
Ponsel meminta (request) informasi dari alamat site (URL), kemudian
gateway WAP akan mengkodekan dan membuka kompresi (decompresses)
instruksi tersebut yang kemudian mengirimkannya ke server Web dlam
bentuk sebagai permintaan HTTP biasa, proses ini kemudian secara
berlawanan diulang sebagai sisi response dalam siklus tersebut.
Gateway WAP umumnya berada dalam jaringan intranet operator ponsel
dengan alasan faktor keamanan, tetapi dalam perkembangannya nanti maka
suatu Website dalam suatu perusahaan dapan meminta dihubungkan dengan
gateway WAP agar dapat diakses oleh pengguna ponsel.
Model pemprograman WAP sama dengan pemprograman Website standar
(HTML) dengan menempatkan gateway WAP ditengah siklus request/response.
Sebenarnya server HTTP dapat merespon instruksi berbasis HTML, akan
tetapi pada WAP menerapkan WML yang dirancang digunakan pada client
wireless yang berarti memerlukan adaptasi dengan dimensi ponsel yang
kecil, oleh karena itu Website yang dirancang juga harus menyesuaikan
dengan dimensi ponsel.
3. Troubleshooting TCP/IP
Sering terjadi, kita tidak mengetahui apa yang harus dilakukan ketika
suatu saat kita tidak dapat melakukan hubungan dengan komputer lain.
Permasalahannya adalah, kita sulit untuk menentukan letak kesalahan,
dibanding memperbaiki kesalahan yang telah diketahui. Untuk dapat
mengetahui permasalahan dengan tepat, diperlukan pemahaman dasar tentang
TCP/IP, seperti diuraikan pada bagian awal bab ini. Terutama bagaimana
TCP/IP melewatkan data melalaui jaringan, antar tiap-tiap host, dan
antar lapisan protokol. Sementara, pengetahuan tentang protokol sendiri
tidak banyak diperlukan.
Beberapa informasi yang harus diketahui setelah memeriksa sistem/komputer yang dipakai user dan sistem yang lain adalah :
- Apakah masalah timbul pada satu atau lebih aplikasi dalam sistem?
jika terjadi hanya pada satu aplikasi, maka kemungkinan terjadi
kesalahan konfigurasi pada aplikasi pada local host atau tidak
diaktifkannya aplikasi tersebut pada remote host.
- Jika terjadi pada keseluruhan aplikasi, maka kesalahan terletak pada level jaringan, atau setting TCP/IP pada komputer lokal.
- Apakah maslaah timbul pada satu atau lebih aplikasi dalam sistem?
- Jika pada satu remote host, maka problem terletak di host tersebut.
- Jika pada semua remote host, maka kesalahan terletak pada komputer user.
- Jika pada subnet atau jaringan eksternal tertentu, maka masalah berhubungan dengan tabel routing.
- Apakah masalah terjadi pada system lokal lain dalam subnet yang sama?
- Jika hanya terjadi pada local system (user host), maka konsentrasikan pemeriksaan di sistem ini
- Jika terjadi pada seluruh sistem dalam subnet yang sama, maka konsentrasikan pemeriksaan pada router untuk subnet tersebut.
- Beberapa Petunjuk dalam Troubleshooting
- Dekati permaslaahan dengan metodologi yang besar.
- Simpan catatan dari test-test yang telah Anda selesaikan berikut hasilnya.
- Jangan berasumsi terlalu banyak tentang penyebab timbulnya masalah.
- Perhatikan pesan kesalahan.
- Jangan terlalu tergantung pada laporan permasalahan dari user,
tetapi alami sendiri permasalahan tersebut dengan mencoba mengulangnya.
- Kebanyakan masalah disebabkan oleh faktor manusia.
- Jelaskan pemecahan masalahnya kepada user agar bisa menyelesaikan sendiri.
- Jangan berspekulasi dengan penyebab timbulnya masalah ketika
berbicara dengan user. Sebab dapat mengurangi kepercayaan mereka
terhadap keandalan jaringan.
- Jangan mengabaikan hal-hal kecil. Periksa konektor, kabel, dan switch.
4. Diagnostic Tools
Banyak peralatan untuk mendiagnosa permasalahan mulai dari yang
komersial berupa hardware dan software yang mahal sampai software gratis
yang tersedia di internet. Beberapa juga telah
built-in dalam sistem UNIX. Berikut ini tools yang telah tersedia dalam UNIX yang akan kita pakai untuk
troubleshooting:
- Ifconfig
Perintah ini memberi informasi tentang konfigurasi dasar interface.
Fungsinya mengetahui IP address, masking subnet, dan alamat broadcast
yang salah
- Arp
Perintah ini menyediakan informasi tentang transiasi ethernet addr ke IP
address. Fungsinya untuk mendeteksi system pada jaringan lokal yang
dikonfigurasi dengan IP address yang salah.
- Netstat
Perintah ini menampilkan statistik tentang interface tiap jaringan, socket jaringan, dan routing table secara detail.